Lokasi: Jambi
Asal nama: Muara Jambi (nama desa tempat candi ini berada)
Peninggalan: Kerajaan Sriwijaya
Candi Muara Jambi diperkirakan merupakan peninggalan kerajaan Sriwijaya. Kompleks percandian yang pertama kali dilaporkan oleh Kapten S.C. Crooke, seorang perwira kehormatan bangsa Inggris pada tahun 1820 ini merupakan kawasan buddhis pada zaman Sriwijaya. Situs ini terletak di desa Muaro Jambi, Kecamatan Muaro Sebo, Kabupaten Muara Jambi, Jambi.
Candi ini sangat berbeda dengan candi umumnya yang ada di pulau Jawa. Candi ini tidak hanya terbuat dari batu alam, melainkan dari batu bata. Pada setiap lempeng batu bata ditemukan pahatan relief. Situs ini memiliki 61 candi yang sebagian besar masih berupa gundukan tanah. Selain bangunan, di dalam kompleks ini juga ditemukan arca Prajnyaparamita, Dewi Pengetahuan dalam system pantheon Buddha. Arca ini dibuat oleh seniman lokal, tetapi bergaya Singasari pada abad ke-13 Masehi. Di kerajaan Singasari sendiri arca yang dibuat memiliki postur tubuh yang agak gemuk. Namun pada arca gaya Singasari buatan orang Sumatera ini postur tubuhnya lebih langsing.
Selain arca itu, ditemukan pula gong perunggu dengan tulisan Cina, mantra buddhis yang ditulis pada kertas emas, keramik asing, tembikar, belanga besar dari perunggu, mata uang Cina, manic-manik, bata-bata bertulis, bergambar dan bertanda, fragmen pecahan arca batu, batu mulia serta fragmen besi dan perunggu. Ditemukan pula gundukan tanah (bukit kecil) buatan manusia. Oleh masyarakat setempat bukit kecil itu diberi nama Bukit Sengalo atau Candi Bukit Perak.
Sumber:
Jelajah Candi Nusantara
http://id.wikipedia.org/wiki/Kompleks_Candi_Muaro_Jambi
Sabtu, 19 Februari 2011
Candi Muara Jambi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar